SEMARANG, suaramerdeka.com – Menara Suara Merdeka merupakan gedung perkantoran pertama di Semarang berkonsep smart building karena teknologi hijau ramah lingkungan yang diterapkan. Desain bangunannya modern dan menjulang.
Chief Executive Officer (CEO) Suara Merdeka Group Kukrit Suryo Wicaksono saat peresmian topping off Menara
Suara Merdeka mengatakan, gedung yang berdiri di atas lahan seluas
3.096 meter persegi ini menerapkan konsep efisiensi energi melalui
penggunaan kaca jendela yang dapat menyerap sinar matahari untuk
mengurangi energi listrik yang digunakan.
“Pendingin ruangan yang digunakan memakai sistem Variable Refrigerant
Volume (VRV) untuk mencegah pendinginan berlebih sehingga dapat
menghemat pemakaian daya listrik. Saat ruang kerja kosong, AC akan mati
sendiri. Selain itu, juga memiliki tingkat kebisingan yang rendah, dan
hemat tempat,” katanya, Sabtu (21/4).
Dia menjelaskan, gedung yang dirancang tahan terhadap gempa ini
menggunakan sistem bioteknologi untuk pengolahan limbah. Air limbah
tidak akan terbuang sia-sia karena akan diolah lagi sehingga dapat
digunakan untuk menyiram tanaman dan mencuci.
“Sistem keamanan dalam gedung dengan luas bangunan 30.553 meter
persegi ini dilengkapi dengan CCTV, Barrier Flat dan Building Automatic
System (BAS) untuk mengontrol setiap tamu yang datang. Ada empat lift
penumpang, satu lift barang dan dua lift penumpang di gedung parkir.
Sementara gedung parkir yang terdiri atas delapan lantai dapat memuat
275 mobil dan 350 sepeda motor,” tuturnya.
Pekerjaan konstruksinya ditangani oleh PT Waskita Karya dan PT
Merdeka Sandisurya sebagai pengembang. Sedangkan manajemen gedung
perkantoran akan dijalankan oleh PT Cushman and Wakefield Indonesia,
salah satu perusahaan konsultan dan riset properti ternama.